Sebuah Jurnal Kegiatan Belajar Siswa-Siswi SMPIT Tunas Bangsa Insan Mandiri
Karya Bapak Igit Jubaedi, S.Pd.
“Pak Bosen nih belajar di kelas mulu, sesekali belajar di luar atau praktek gitu?” salah seorang siswi sebut saja namanya Hanifah tiba-tiba berceletuk di awal pembelajaran. Guru menanyakan alasan kenapa bisa merasa bosan. Hanifah menjawab ingin melakukan hal baru, mencoba suasana yang lain dalam memahami belajar.
“Betul pak, kan kalau praktek kita bisa memahami pembelajaran dengan baik.”
“OK. Jadi kalian mau apa?” Tanya guru sembari menantang agar siswa dapat mengutarakan idenya.
“Market day pak! Dulu waktu di SD kita pernah ngadain itu, gimana kalau kita adain lagi?”
“Ide yang keren! Ok. Kita sepakati dulu yak, yang lain gimana? Ada pendapat?” kelas tiba-tiba menjadi ramai dengan ide-ide. Setiap siswa mengangkat tangan ingin mengutarakan pendapatnya. Siswa lain berinisiatif langsung membentuk kelompok. Guru dalam hal ini mencoba mengakomodasi ide dan gagasan mereka. Guru menantang siswa untuk membentuk kelompok secara mandiri maka terbentuklah 4 kelompok dengan jumlah kelompok yang hampir seimbang secara kuantitas di setiap kelompoknya.
Kejadian di atas kerap terjadi jika siswa merasa nyaman dengan pembelajaran di kelas. Ide yang diutarakan oleh siswa bisa menjadi ide pembelajaran yang menarik dan seru untuk dilakukan bersama. Hal inilah yang mendasari konsep belajar berdiferensiasi. Menyajikan pemahaman lebih dengan cara yang berbeda sehingga siswa akan mendapatkan pengalaman baru dalam belajar. namun sebelum guru melakukan hal tersebut guru perlu memahami apa saja yang penting dari pembelajaran berdiferensiasi. Hal-hal berikut bisa menjadi inspirasi guru dalam melakukan pembelajaran berdiferensiasi:
1. Pengalaman Baru
“Kalian pernah mengadakan Market day sebelumnya?” beberapa siswa mengangkat tangan dan yang lainnya diam sambil melihat kanan dan kirinya. Siswa yang mengangkat tangan mungkin bisa jadi pernah melakukan kegiatan tersebut. Siswa yang tidak mengangkat tangan bisa jadi memang belum pernah mengikutinya. Guru dalam hal ini perlu untuk menghadirkan pengalaman yang baru bagi dua tipe siswa tersebut. Pembelajaran dalam satu waktu dan satu kegiatan namun dapat memberikan pengalaman yang baru bagi setiap siswa. sehingga siswa antusias dalam belajar.
2. Cara Lain Memahami Pembelajaran
Hal lain dalam melakukan berdiferensiasi adalah memahami hakikat materi pembelajaran dengan cara lain. Hal ini memungkinkan siswa mendapatkan ide atau perasaan yang jauh lebih baik. Atau bisa jadi siswa dapat mengungkap hikmah dari pembelajaran tersebut. Semisalnya market day. Siswa dapat diarahkan untuk memahami secara sadar akan kerja keras orang tua dan menghormati apa yang sudah diberikan orang tua.
3. Menguak Esensi Pembelajaran
Melakukan berdiferensiasi belajar memang sangatlah asyik. Guru dapat melakukan hal yang untuk di beberapa materinya, siswa dapat pengalaman baru dan cara unik untuk belajar. ada hal yang tidak kalah penting yaitu menguak esensi pembelajaran yang disajikan. Semisalnya Market day, tujuan market day sendiri bukan sekedar seru seruan saja, namun siswa harus memahami esensi dari kegiatan tersebut. Hal ini diantaranya:
3.1. Memahami dari mana asal Harga Jual dan Harga Beli
Siswa diharapkan dapat menentukan harga berdasarkan bahan produksi. Karena tujuan utama Market day adalah memahami dari mana asal muasal ilmu aritmatika sosial terbentuk. Bukan secara keseluruhan difasilitasi guru dan orang tua. Di Beberapa kejadian dalam memupuk kemandirian siswa perlu dihadapkan untuk merasakan sendiri konflik agar semakin dewasa. Pemahaman “Siswa masih harus dibimbing karena belum dewasa” perlu sedikit dikesampingkan karena hal tersebut akan menghambat pendewasaan bagi siswa. tugas orang tua dan guru dalam mendampingi siswa saat mengalami kesulitan dan memberikan ide untuk menemukan penyelesaian konfliknya.
3.2. Memprediksikan keuntungan atau kerugian
Market day bukan hanya tentang jualan namun ajak siswa untuk memastikan harga yang sesuai dengan bahan-bahan yang diperlukan. Ajak siswa memahami modal setiap produk agar siswa dapat menentukan keuntungan berapa yang diharapkan dari produknya. Arahkan siswa menentukan harga yang sesuai agar tidak menjadi kerugian karena berfikir ingin dapat banyak pembeli.
3.3. Strategi pemasaran produk
Pahamkan kepada siswa teknik-teknik pemasaran diantaranya: sistem Pre Order, Flyer harga Produk, Ilustrasi barang yang dijual dan hal lainnya. Bisa jadi penataan stand yang unik dapat menarik pembeli. Memilih tempat jualan dan hadri di tempat tersebut sebelum orang lain juga merupakan salah satu strateginya.
3.4. Memahami minat pasar
Gali ide siswa untuk mencari apa sih kesukaan orang-orang sehingga memunculkan ide jualannya. Arahkan siswa jika ternyata menentukan ide jualan berdasarkan minat, diluar kemampuan beli pasar.
3.5. Cara bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
Hal yang utama dari kegiatan market day adalah bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan hidup. Serta ajang berterima kasih kepada kedua orang tua atas usaha penghidupannya, serta lebih menghargai barang kepemilikannya karena hal tersebut didapatkan dengan tidak cuma-cuma.